Basis Data
Basis data (Database) adalah suatu tempat dari kumpulan data yang terintegrasi, diorganisasikan dan disimpan dengan scara yang memudahkan untuk pengambilan kembali. Tujuan utama dari basis data adalah meminimumkan pengulangan data dan mencapai indepedensi data (kemampuan untuk membuat perubahan dalam struktur data tanpa membuat perubahan pada program yang memproses data).
Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi tipe data, struktur dan pembatasan (constraints) dari data yang harus disimpan dalam basis data. Penyusunan basis data meliputi proses memasukkan data dalam media penyimpanan data yang harus dikontrol oleh SMBD, sedangkan yang termasuk dalam manipulasi basis data seperti pembuatan pertanyaan (query) dari basis data untuk mendapatkan informasi tertentu, melakukan pembaharuan (updating) data, dan pembuatan laporan (report generation) dari data dalam basis data (Murdick, 1997).
Di dalam pelaksanaan penyusunan basis data dengan komputer SMBD yang digunakan dapat dibuat sendiri bertujuan untuk dapat memanipulasi data dari basis data sehingga diperoleh informasi sesuai dengan yang diinginkan. Gabungan antara basis data dan perangkat lunak SMBD termasuk di dalamnya program aplikasi yang dibuat dan bekerja dalam suatu sistem, disebut sebagai Sistem Basis Data
Konsep Sistem Basis Data (Kompilasi dari Elmasri R, dkk, 1994)
Database Management System (DBMS)
Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) adalah kumpulan program. Suatu SMBD merupakan sistem yang digunakan untuk membuat dan mengelola basis data dengan perangkat lunak yang secara umum dapat digunakan untuk melakukan proses pada data dalam hal pendefinisian, penyusunan dan manipulasi basis data.
Database Management System (DBMS) juga merupakan salah satu perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah basis data yang memelihara integrasi logis antar file, baik langsung maupun tidak langsung. DBMS akan menentukan bagaimana data diorganisasi mulai dari penyimpanan, pengubahan dan pemakaian data kembali serta pengamanan dan pemakaian data secara bersama. Contoh perangkat lunak dari DBMS seperti dBase III, Bortland, Fox Base, Microsoft Access dan lain-lain.
Semua DBMS memiliki suatu pengolah bahasa deskripsi data (data description language processor) yang mengubah kamus data menjadi skema database, sedangkan pemakai menggunakan manipulasi data dan query language.
Tahapan aplikasi (pengguna) mengambil data dari basis data adalah sebagai berikut:
a)Data manipulation language (DML) menentukan DBMS data apa yang diperlukan.
b)DBMS memeriksa skema dan subskema untuk menguji bahwa data ada dalam database dan program aplikasi berhak menggunakannya.
c)DBMS meneruskan permintaan data ke sistem operasi.
d)Data diambil dan dimasukkan dalam area penyimpanan buffer khusus dalam penyimpanan primer.
e)Data ditransfer dalam area input program aplikasi.
f)DBMS mengembalikan pengendalian ke program aplikasi.
g)Program aplikasi menggunakan data
Proses pembentukan basis data memerlukan perangkat seperti:
1.diagram konteks,
2.data flow diagram (DFD),
3.kamus data,
4.flowchart,
5.entity relationship diagram (ERD)
6.normalisasi.
Fungsi diagram konteks adalah memperlihatkan interaksi sistem informasi dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan. Penggambaran ini termasuk DFD yang berinteraksi dengan sistem informasi. DFD ini akan dikembangkan dalam DFD tahapan secara rinci mengenai sistem sebagai jaringan kerja antar fungsi yang berhubungan satu sama lain dan ke arah mana data mengalir serta penyimpanannya.
Kamus data juga berperan dalam perancangan sistem informasi, dimana kamus data akan menjelaskan DFD, mendeskripsikan pakaet data serta menjelaskan spesifikasi nilai dan satuan terhadap data yang mengalir. Flowchart merupakan tahapan pemecahan masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol yang standar.
Untuk menggambarkan hubungan relasi antar file dapat digunakan ERD, yang digolongkan dalam bentuk relasi satu-satu, satu-banyak dan banyak-banyak. Normalisasi adalah proses pengelompokan data menjadi tabel yang menunjukkan entitas dan relasinya, yang tujuannya untuk memudahkan pengorganisasian data.
DBMS berguna untuk memelihara koleksi data yang dapat dipakai secara bersama, membentuk hubungan antara item data, meminimalkan data yang berlebihan (redundancy), menyediakan cara pencarian data dan pengawasan terhadap penyimpanan data, menyediakan data lengkap untuk pembuatan laporan serta memungkinkan pengembangan aplikasi. DBMS juga bermanfaat bagi organisasi yang menggunakan kumputer sebagai suatu sistem informasi.
Basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data tentang suatu benda atau kejadian yang saling berhubungan satu sama lain, sedangkan data merupakan fakta yang mewakili suatu obyek seperti manusia, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang dicatat dan mempunyai arti implisit.
Penggunaan istilah basis data menurut Elmasri R., 1994 dalam Waljianto (2003), lebih dibatasi pada arti implisit yang khusus yaitu :
a.Basis data merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (realworld atau miniworld), misalnya basis data perbankan, perpustakaan, pertanahan, perpajakan dan sebagainya.
b.Basis data merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara logika mempunyai arti implisit, sehingga data yang terkumpul secara acak dan tanpa mempunyai arti, tidak dapat disebut basis data.
c.Basis data perlu dirancang, dibangun dan data dikumpulkan untuk suatu tujuan. Basis data dapat digunakan oleh beberapa pemakai dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan pemakai.
Dari batasan tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa basis data mempunyai berbagai sumber data dalam pengumpulan data, bervariasi derajad interaksi kejadian dari dunia nyata, dirancang dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa pemakai untuk berbagai kepentingan. Suatu hal yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan data pada basis data adalah dihindarkan adanya data yang rangkap (redundant) (Murdick, 1997).
Pengelolaan basis data dapat dilakukan secara manual ataupun dengan komputer. Basis data berbasis komputer dapat dikelola baik oleh sekumpulan program aplikasi untuk suatu kepentingan atau oleh Sistem Manajemen Basis Data (Database Management System) (Murdick, 1997).
Di dalam pendekatan basis data, sejumlah data disimpan dalam satu tempat dengan definisi data yang tetap sehingga dapat diakses oleh beberapa pemakai dengan berbagai program aplikasi melalui kontrol SMBD, seperti tampak pada gambar. (Waljianto, 2003)
Karaktristik utama yang membedakan antara pemrosesan berkas dan pendekatan basis data dapat dijelaskan sebagai berikut : (Waljianto, 2003)
a.Pendefinisian Data
Definisi data disimpan dalam sistem katalog, yang berisi informasi tentang struktur tiap berkas, tipe dan format penyimpanan tiap item data dan berbagai konstri dari data. Semua informasi yang disimpan dalam sistem katalog ini biasa disebut meta-data.
b.Pemisahan Program dan Data
Seperti telah diutarakan bahwa dalam pendekatan pemrosesan berkas, struktur berkas data menjadi satu dengan program aplikasi, sehingga bila terjadi perubahan struktur data maka program aplikasi juga harus dirubah. Sedangkan SMBD mengakses program aplikasi yang ditulis secara terpisah untuk suatu tujuan tertentu.
c.Penggunaan Data
Basis data pada umumnya digunakan oleh beberapa pemakai untuk kepentingan penggunaan yang berbeda. Data yang diperlukan dapat secara eksplisit tersimpan dalam basis data, ataupun pemakai harus melakukan pemrosesan sendiri untuk memperoleh data atau informasi yang diinginkan.
d.Pemakaian Data Bersama
Basis data dengan SMBD memungkinkan beberapa pemakai mengakses data yang sama pada waktu yang bersamaan pula. Untuk menjamin bahwa data yang diakses tidak terjadi kesalahan maka harus ada kontrol yang terintegrasi terhadap basis data (concurrency control).
Dari uraian yang telah dipaparkan dapat dituliskan beberapa keuntungan pendekatan basis data, yaitu sebagai berikut : (Waljianto, 2003)
a.Pemusatan Kontrol Data
Dengan satu SMBD di bawah kontrol satu orang atau kelompok dapat menjamin terpeliharanya standar kualitas data dan keamanan pembatasan pemakaian. Disamping itu adanya konflik dalam persyaratan pemakaian data dapat dinetralkan, serta integritas data dapat terjaga.
b.Pemakaian Data Bersama
Dengan menggunakan SMBD, informasi yang ada dalam basis data dapat digunakan secara efektif oleh beberapa pemakai dengan kontrol data yang terjaga. Fasilitas penanganan data dalam SMBD juga memberi kemungkinan untuk mengembangkan program aplikasi baru (dengan menggunakan basis data yang ada).
c.Data yang Bebas
Program aplikasi terpisah atau bebas dengan bentuk secara fisik data disimpan dalam komputer.
d.Kemudahan dalam pembuatan program aplikasi baru
Program aplikasi yang baru dan pencarian basis data yang tunggal akan lebih mudah jika menggunakan fasilitas yang ada pada SMBD.
e.Pemakaian secara langsung
Sistem basis data saat ini biasanya menyediakan jendela pemakai, sehingga pemakai dapat melakukan analisis data yang rumit sekalipun. Pada saat yang sama sistem basis data berperan sebagai pengontrol penggunaan dan operasi basis data untuk menjaga konsistensi dan adanya perlindungan pada integritas basis data
f.Data yang berlebihan dapat dikontrol
Dalam pemrosesan berkas untuk tiap aplikasi menggunakan berkas-berkas yang terpisah, sehingga tidak jarang akan menghasilkan data yang rangkap (redundant), hal demikian menyebabkan pemborosan biaya. SMBD dapat digunakan untuk menurunkan tingkat redudancy dan pengelolaan proses pembaharuan data.
g.Pandangan pemakai (user views)
SMBD dapat memberikan kemudahan untuk membuat dan memelihara jendela pemakai (user interface) sesuai dengan pandangan pemakai terhadap basis data.
SMBD tidak selalu memberikan keuntungan untuk semua aplikasi pendekatan basis data. Beberapa kelemahannya adalah sebagai berikut :
a.Biaya
Biaya yang digunakan untuk mendapatkan perangkat lunak dan perangkat keras yang tepat sangatlah mahal, termasuk biaya untuk pemeliharaannya (maintenance cost) dan penyediaan sumberdaya manusia untuk mengelola basis data tersebut.
b.Sangat kompleks
Sistem basis data lebih kompleks dibanding proses berkas. Menurut teori semakin kompleks suatu sistem akan semakin mudah terjadi kesalahan dan semakin sulit dalam pemeliharaan data.
c.Risiko data yang terpusat
Menurut teori data yang terpusat dalam satu lokasi dengan selalu menjaga adanya data rangkap yang kecil, akan terjadi risiko kehilangan data selama proses aplikasi.
Pendekatan Basis Data
The Hierarichal Database
File-file di hubungkan seperti adanya order, persoalan yang ditimbulkan adalah dengan dilakukannya penghapusan data di salah satu parent, maka subordinat akan terhapus juga, kaku, tidak ada hubungan antar anak file
The Relational Database
Merupakan hubungan yang paling sering , karena lebih mudah dalam berhubungan, mudah dihapus tanpa takut akan menghapus file yang lain pula, mudah pula untuk pemasukan data, atau update dan memodifikasi
Flat database
adalah sistem database dimana satu file database tidak dapat berhubungan secara otomatis dengan file database lainnya, sehingga perubahan pada satu file database tidak dapat secara otomatis mengubah isi pada file database lain.
The Relational Database
adalah sistem database dimana satu file dapat berhubungan secara otomatis dengan file database lain, sehingga perubahan pada satu file database secara otomatis dapat mengubah isi pada file database lainnya
Type Database
Individual: Integritas di gunakan pada satu orang
Company: Lebih umum mengoperasionalkannya atau lebih dilihat kerjasam antar file di organisasinya
Distributed: Seperti data company, tapi dimasukan data geografidan akses sudah dengan database server
Proprietary: Informasi penggunaan atau data bank yang dapat diperoleh dengan kriteria yang lebih luas
STRUKTUR DATA
File, Record, Field
Sebuah File merupakan kumpulan dari record record yang mempunyai field yang saling keterhubungan/relasional contohnya file tentang Identitas pasien.
File Pasien.DBF
No_MR Nama Pasien Alamat Tgl_Kunjungan1 Tgl_Kunjungan
02 – 11 – 99 RR.Prameswari Jl. Sukun 12-03-99 12-03-99
No_MR Nama Pasien Alamat Tgl_Kunjungan1 Tgl_Kunjungan
Field Field Field Field Field
Jika hanya No_MR seorang pasien yang berisi 02-11-99 atau hanya satu bagian lain dari seorang pasien tanpa bagian lain maka disebut Field
Atribut dan Entity
Atribut adalah nama panggilan dari satu field seorang pasien pada sebuah record dalam suatu file database
Entity adalah nilai atau isi dari suatu field yang mempunyai atribut yang sama
No_MR Nama Pasien Alamat Tgl_Kunjungan1 Tgl_Kunjungan
02 – 11 – 99 /Entity RR.Prameswari/Entity Jl. Sukun/Entity 12-03-99/Entity 12-03-99/Entity
Jadi Entity dari No_MR adalah 02 – 11 – 99 dan seterusnya
Jadi Entity dari Nama Pasien adalah RR. Prameswari dan seterusnya
Dan Atribut dari 02 – 11 – 99 adalah No_MR
Sistem Manajemen Basis Data Rumah Sakit
Untuk mengelola Data Base sebuah rumah sakit sebaiknya kita harus mengetahui jenis data yang ada di rumah sakit secara garis besar untuk bagian-bagian tertentu akan mengelola data dengan jenis tertentu seperti untuk rumah sakit mempunyai 2 jenis data yaitu data medis dan data umum. Data umum terbagi atas data keuangan, data administrasi dan data manajemen. Data medis terdiri dari data tentang tindakan pengobatan, data pelayanan kesehatan, data laboratorium dan lainnya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan pasien.
Hingga untuk mengetahui DBMS dari rumah sakit maka harus berpangkal dari sebuah data base inti atau disebut Core Data Base.
Contoh ;
Untuk Data Base Rekam Medis maka Corenya adalah Data Base File Identitas Pasien yang harus berisi sekurang-kurangnya :
1.Nama pasien
2.Nomor Rekam Medis
3.Tanggal Kunjungan Pertama
4.Tanggal Kunjungan
5.Alamat
6.Nama Keluarga
Dst
Sebuah nomor rekam medis harus unik karena akan di pakai hanya oleh seorang pasien selama hidupnya dirumah sakit tersebut hingga dapat menghindari (eliminasi) terjadinya kerangkapan data (Data Redudancy). Hal ini merupakan bagian dari DBMS.
Sistem Manajemen Basis Data Rumah Sakit
Hospital Data Base Management System
Untuk mengelola Data Base sebuah rumah sakit sebaiknya kita harus mengetahui jenis data yang ada di rumah sakit secara garis besar dan untuk bagian-bagian tertentu akan mengelola data dengan jenis tertentu seperti untuk rumah sakit yang mempunyai 2 jenis data yaitu data medis dan data umum. Data umum(nonmedis) terdiri atas data keuangan, data administrasi dan data manajemen. Data medis terdiri dari data tentang tindakan pengobatan, data pelayanan kesehatan, data laboratorium dan lainnya yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan pasien.
Hingga untuk mengetahui DBMS dari rumah sakit maka harus berpangkal dari sebuah data base inti atau disebut Core Data Base. Contoh ; File data base identitas pasien.
Jumat, 03 Agustus 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar